Sabtu, Juli 21

Kerinduan, Rasa Kangen dan Semangat


Kerinduan dan Rasa Kangen ku Menumbuhkan Semangatku
Oleh: Saftia W
  @ Corner Asrama Etos Putri
,Ahad, 30 Juni 2012, 02.30
Suatu hari, sebut saja hari Sabtu. Kuliah libur, tetapi khusus di Fakultas saya, Peternakan dan Pertanian ada agenda yang kadang membuat kita kesal karena kita tidak bisa pulang, weekend. Ya, praktikum. Hari itu, praktikumnya begitu padat, dan cukup menyita waktu. Berangkat pagi pulang sore. Mungkin bagi mahasiswa baru apabila diceritakan tentang praktikum di FPP akan merasa agak ngeri juga. Tetapi bagi mahasiswa kawak alias sudah semester 3 keatas hal seperti itu sudah kebal.
Kali ini praktikumnya lumayan lama, saya pulang bada isya. Yah, kalo dibilang ya capek. Tetapi tidak boleh mengeluh. Saat itu kondisi saya tidak karuan. Ngantuk, capek, penat bercampur jadi satu. Disisi lain malam itu saya harus menyelesaikan tugas tiket masuk buat praktikum keesok harinya. Tiba-tiba muncul dalam benak untuk melepaskan semuanya dengan saya pulang ke rumah. Tetapi tidak mungkin saya pulang malam itu, karena punya tanggungan besuk harus praktikum.
Hemm,,, untuk membuang semua kepenatanku saya mengalihkan dengan smsan. Saya smsan sama banyak orang. Mulai dari keponakan saya, kakak saya yang di Dobo, dan orang-orang yang dekat dengan saya, termasuk Pak Agus. Setelah mendapat satu-dua reply message, tiba-tiba muncul rasa kerinduan dan kangen yang mendalam. Pengin ketemu dan mencurahkan semua isi yang ada di kepala. Setelah mendapatkan banyak curhat lewat tulisan, rasa kerinduan dan rasa kangen itu memberikan suatu efek yang luar biasa bagi saya. Mulai dari senyum yang mungkin belum sempurna karena masih capek, berubah menjadi senyuman yang penuh ketulusan.
Rasa kerinduan dan kangen yang telah Allah berikan saat itu adalah suati fitrah. Sebuah ketetapan yang telah ditulis di Laufhul Mahfud kapan saya akan merindukan keluarga, orang-arng terdekat saya. Termasuk saat itu, saat saya merasa penat, kerinduan dan kangen itu menghampiri saya. Menurut saya ternyata dibalik kerinduan dan rasa kangen kepada saudara-saudara kita akan menumbuhkan suatu motivasi, kekuatan untuk selalu berusaha memperbaiki diri.
Ya, saat kerinduan dan rasa kangen itu menghampiri, saya akan dibawa untuk kembali mengingat masa bersama orang-orang yang saya sayangi. Kebersamaan yang pernah ada itu akan dingatkan kembali bahkan hal-hal yang dilalui bersama itu akan muncul dalam benak kita. Nasehatnya, leluconnya bahkan saat orang marah pun akan teringat saat itu.
Ketika saya rindu dan kangen sama bapak ibu, kakakku di Dobo mendorong saya untuk menghubungi beliau, dan mengingatkan saya akan nasehat-nasehatnya. Begitu juga dengan Pak Agus yang sudah anggap sebagai Bapak bagi Etoser. Beliau selalu memberi motivasi lewat wejangan-wejangan di setiap ketemu dengan beliau. Kerinduan dan rasa kangen itu akan mendorong saya untuk memperbarui semangatku selalu, tak lelah untuk selalu memperbaiki diri. Mengajak saya untuk selalu berdialog dengan diri sendiri, agar motivasi dan semangat itu selalu tumbuh dalam diri saya. Motivasi terbesar adalah dari diri kita sendiri. Tetapi kadang kalanya kita butuh motivasi orang lain.
                Kerinduan dan rasa kangen kepada Allah swt pun akan mendorong kita untuk selalu bersemangat dalam beribadah, walaupun dalam kondisi apapun. Semangat beribadah akan meningkatkan ruhiyah kita. Ruhiyah yang selalu terjaga akan menjaga semangat kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar