Rabu, April 24

Ingat Kawan Akan Kereta Dakwah Ini

Siang itu,,,
Pikiran ini diajak tuk kembali ke masa silam, bercerita tentang sebuah kisah yang luar biasa. Tentang Perang Tambuk.

#Ku tak menyoroti tentang kronologi perang tambuk. Tapi ku tertarik akan seorang sosok yang luar biasa yang mengikuti perjalanan perang Tambuk.

 *Saat perjalanan perang tambuk yang membutuhkan perjuangan dan pengorbanan. Melewati padang pasir yang sangat panas, tanpa asal kaki para sahabat mengikuti dengan begitu antusias. Saking jauhnya dan panasnya perjalanan membuat satu persatu tak sanggup tuk meneruskan perjalanan, ada yang secara fisik tidak kuat, ada pula karna sarana seperti kuda mereka yang lemah.
Seperti sahabat Rasullah. Ia berhenti di tengah perjalanan karna kuda yang ditungganginya tak kuat lagi, begitu lemah (karna kuda) tuk bisa melanjutkan perjalanan. Hingga kudanya akhirnya mati ditengah perjalanan jihadnya. Abu Dzar tertinggal jauh dengan rombongan Rasulullah.
Rasulullah tahu bahwa Abu Dzar tertinggal, tapi apa yang ia katakan kepada sahabat lainnya??
"Kalau dia (Abu Dzar) berguna bagi dakwah ini, maka ia akan disusulkan kesini."

Apa yang dilakukan Abu Dzar ketika tertinggal? Apakah ia berhenti dan tak meneruskan perjalanan karna kudanya telah mati?

Tidak kawan. Abu Dzar lalu mengambil barang2nya yang ditumpangkan di kudanya. Kemudian melanjutkan perjalanan. Ia berlari. Berlari di tengah padang pasir yang begitu panasnya. Tak ada yang ia hiraukan. Yang ada dipikirannya adalah aku tidak mau ketinggalan perang dengan Rasulullah. "aku harus membersamai Rasulullah, aku tidak mau kalah".
Rombongan Rasulullah telah jauh didepan meninggalkan Abu Dzar. Tak lama kemudian terdengar hentakan kaki berlari.
"Semoga ia Abu Dzar." (lirih Rasulullah)
Dan benar, Abu Dzar telah menyusulnya. Berhasil mengikuti rombongan Rasulullah.
Begitu luar biasa perjuangan dan pergorbanan Abu Dzar demi cintanya kepada Allah dan Rasulullah.

 #Itu kawan, sesosok Abu Dzar yang luar biasa. Jadilah dan contohnya perjuangan dan perngorbanan Abu Dzar.
Perjalanan dakwah ini panjang, terjal, berliku dan berduri. Kadang suka dan kadang duka. Setiap apa yang kita lakukan, pasti akan ada konsekuensi dan tantangannya. Jagalah jiwa perjuangan dan pengorbanan di dakwah ini. Tetaplah istiqomah... ^_^

#Pesan seorang murabbi (Ummi Rt)
*Ingat, kereta dakwah ini tidak membutuhkan kita, tetapi kitalah yang membutuhkannya*



Senin, April 22

HARI BUMI, Cintailah bumi kita tercinta



Kontribusi Generasi Muda Untuk Bumi Kita Tercinta

            Bumi, saat ini sedang mengalami sebuah fenomena global berupa perubahan iklim (global warming) yang merupakan tantangan lingkungan terbesar. Mulai tahun 2012 hingga saat ini, isu global ini menjadi topik perbincangan pakar lingkungan, aktivis peduli lingkungan bahkan masyarakat pun telah merasaksan akan perubahan iklim ini.
            Perubahan iklim yang sedang terjadi perlu segera disikapi dengan memperdalam pengetahuan dan pemahaman akan proses terjadinya, penyebabnya dan dampaknya bagi manusia dan lingkungan kita. Meningkatnya suhu global mengakibatkan perubahan dalam pola cuaca, naiknya permukaan air laut, meningkatkan frekuensi dan intensitas cuaca ekstrim. Banyak terjadi banjir kekeringan dimana-mana. Dampak perubahan iklim telah mempengaruhi seluruh umat manusia di bumi ini.
            Bumi kita tercinta. Indonesia. Sebagai negara kepulauan, Indonesia ternyata sangat rentan terhadap perubahan iklim yang menyebabkan bencana di berbagai daerah. Seperti banjir, kemarau panjang, angin kencang, gelombang tinggi dan lainnya. Ancaman dari perubahan iklim ini jelas memberikan efek langsung bagi masyarakat petani, nelayan, pesisir, pedesaan maupun perkotaan. Dampak perubahan iklim yang lebih luas tidak hanya merusak lingkungan akan tetapi juga membahayakan kesehatan manusia, keamanan pangan, kegiatan pembangunan ekonomi, pengelolaan sumberdaya alam dan infrastruktur fisik.
            Lantas, kita sebagai warga Indonesia, sebagai generasi muda bangsa kita ini dapat berkontribusi apa untuk bumi kita tercinta?
            Pada dasarnya, manusia diciptakan di bumi ini memiliki 2 peran penting, yaitu memakmurkan bumi dan memelihara bumi. Memakmurkan bumi dimaksudkan bahwa manusia diciptakan di bumi memiliki kewajiban untuk mengeksplorasi kekayaan alam. Pengeksplorasian kekayaan alam dimaksudkan agar dapat dimanfaatkan seluas-luasnya bagi umat manusia. Memelihara bumi, manusia harus selalu menjaga dan memelihara dari kerusakan dan kehancuran alam. Itu tugas pokok manusia di bumi ini.
Setiap tahunnya kita selalu diingatkan akan peringatan hari Bumi. Hari Bumi tanggal 22 April tidak hanya menjadi agenda di Indonesia, tetapi Hari Bumi sudah internasional. Peringatan Hari Bumi disatukan dalam jaringan global untuk Hari Bumi yakni EARTH DAY NETWORK yang berpusat di Seattle. Nelson bahkan menyebutkan bahwa “ Masyarakat umum sungguh peduli dan Hari Bumi menjadi kesempatan pertama sehingga benar-benar berkontribusi dan berpartisipasi untuk bangkit dan berbuat sesuatu untuk bumi tercinta”.
Lantas, bagaimana kita sebagai generasi muda untuk bumi kita tercinta?

Generasi muda memang paling cocok untuk memulai suatu hal yang baru dengan intelektual dan gesit. Kontibusi yang dapat diberikan untuk bumi kita tercinta ada banyak hal. Kita telah paham tentang Hari Bumi, hendaklah kita bisa melakukan kegiatan cinta lingkungan. Salah satu kontribusinya adalah menyebarkan virus cinta lingkungan terhadap orang-oarang terdekat dan disekitar kita, salah satunya memperingati hari bumi itu. Cinta lingkungan dapat dimulai dari diri kita sendiri. Seperti membuang sampah pada tempatnya, tidak memakai gas Freon, hemat energy. Melaksanakan program yang dapat berdampak positif untuk bumi kita, seperti gerakan menanam pohon, gerakan buang sampah pada tempatnya, gerakan car free day itu juga satu bentuk kegiatan yang dapat mengurangi polusi di bumi ini. Banyak kegiatan yang dapat dilakukan untuk mencintai lingkungan sekitar kita. Butuh kesadaran dari kita dan masyarakat kita untuk selalu mencintai lingkungan kita. Dengan kita mencintai lingkungan kita, maka sedikit terkurangi kerusakan bumi ini dan dapat menjadikan bumi lebih nyaman dan tentram kembali.
Tidak hanya generasi muda saja yang harus peduli dengan lingkungan. Butuh semua pihak untuk terlibat dan peduli terhadap lingkungan. Pemerintah dan rakyat harus bersinergis untuk menciptakan lingkungan yang nyaman. Tanpa adanya kebersamaan dalam mencintai lingkungan akan susah untuk menjadikan bumi yang lebih nyaman dan tentram.
Kawan, cintailah bumi kita tercinta, untuk generasi kedepan, anak cucu kita.
Salam Cinta Lingkungan.