Selasa, Januari 29

Rencana Allah Begitu Luar Biasa

Rencana Allah Begitu Luar Biasa 

Kisah ini menjadi kisah yang begitu membekas dalam diri saya. Kisah yang hanyalah sebagai kisah biasa, tetapi bagi saya kisah ini memiliki sisi yang sangatlah berkesan.
Insan di dunia ini hanyalah berusaha, dan tentu semuanya akan kembalai kepada Allah. Manusia boleh dan selalu berusaha untuk merencanakan semuany dengan sangat baik dan jelas, tetapi semuanya akan kembali kepada sang Khalik. Allah-lah yang menentukan semuanya. Allah telah menetapkan segalanya di Lauful Madhfud. Walaupun manusia telah memiliki tujuan hidupnya ke depan dengan sangat baik, tetapi apabila Allah swt tidak menghendaki maka juga akan sia-sia. Rencana Allah itu lebih indah daripada rencana hambaNya.
Sebait kalimat tersebut yang sangat berkesan bagi saya. Kalimat tersebut selalu saya jadikan sebagai motivasi. Memang kalimat tersebut begitu familiar, tetapi ada kejadian yang membuat kalimat tersebut sangatlah berkesan bagi saya. Kejadian tersebut bermula saat saya benar-benar dihadapkan antara dua pilihan yang sangat berat untuk menentukan masa depanku.
Inilah kisahku. 
Suatu hari, tepatnya di bulan Februari, saya benar-benar dihadapkan pada suatu kondisi yang lemah. Ketika saat itu semangat membara, lingkungan sekitar sangatlah tidak mendukung saya. keadaan yang membuat hati seperti tertutup awan gelap, hitam kelam. Semuanya bermula saat saya ingat akan kata-kata yang terlontar dari guru SMA saya, “ Kalian, bersekolah di SMA ini jelas tujuan utamanya adalah perguruan tinggi, kalian dipersiapkan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, salah bila kalian lulus SMA hanya untuk melamar pekerjaan”. Mungkin sebagian orang berfikir ini adalah hal yang biasa dan memang betul. Tetapi bagi saya, kata-kata itu sesuatu yang membuat saya harus memutar otak lebih. Kata-kata yang beliau ucapakan memang pedas, tetapi terkandung motivasi yang luar biasa. Saya jadi merasa tertantang untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.
Memasuki bulan Maret, bulan yang menakutkan bagi kita siswa kelas XII. Pertempuran akan segera dimulai. Pertempuran Ujian nasional sudah didepan mata. Setelah banyaknya persiapan yang telah dilakukan dengan sebaik mungkin untuk hasil yang terbaik. Mulai dari giatnya belajra, persipan mental dan meningkatkan ruhiyah, mendekatkan diri kepada sang Khalik. Tepat tanggal 12 Maret pertempuran itu dimulai.
Kehidupan kita seperti roda. Kehidupan ini seperti jalan yang berliku. Satu masalah terselesaikan muncul masalah yang lain. Masalah tersebut tidak sebagai sesuatu yang membebankan bagi insan yang beriman. Yakin bahwa yang telah diberikan Allah ini sesuai dengan kemampuan kita.
Ujian nasional telah berakhir, tetapi ujian kehidupan akan selalu mengiringi seorang insan. Setelah pengumuman ujian nasional saya dihadapkan akan dua pilihan yang sangat memberatkan. Dua pilihan yang benar-benar harus dipilih salah satunya untuk masa depanku. Mana yang terpilih akan menentukan masa depan. Sesuatu di dunia ini pastilah berpasangan dan selalu ada pilihannya, maka pilihlah sesuatu itu yang bermanfaat bagi orang lain dan diri sendiri. Keyakinan bahwa sesuatu yang dipilih itu semuanya pasti ada jalannya dan konsekuensinya. Dua pilihan yang sedang berkecamuk dalam pikiran saya adakah apakah saya akan melanjutkan ke perguruan tinggi ataukah saya akan berhenti disini, alias saya bekerja?
Sholat istikharah menjadi sarana untuk menentukan suatu pilihan dari banyak pilihan. Ketundukan hati dan kesungguhan doa mengiringi sholat istikharah. Akhirnya pilihan tersebut terjawab. Belum tahu apakah pilihan tersebut memang dari Allah atau siapa kurang tahu. Yakin bahwasanya semuanya berasal dari Allah swt.
Melalui perantara seorang teman, pilihan saya terjawab. Saya memutuskan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Salah satu saya bisa melanjutkan ke perguruan tinggi adalah dengan mencari beasiswa. Beasiswa yang pernah saya ajukan adalah beasiswa di ITB. Kemudian memang karena bukan rezekinya Allah tidak menghendaki saya disana. Akhirnya saya mencoba untuk mencari beasiswa lagi. Beastudi Etos saya coba. Alhamdulillah lolos untuk administrasi dan berjalannya waktu tahapan-tahapan seleksi berjalan dengan lancar.
Pengumuman SNMPTN penentu terakhir beastudi Etos. Banyak yang lolos seleksi Etos tahap awal-awal tetapi banyak pula yang gagal di SNMPTN nya. Sujud syukur Alhamdulillah saya lolos SNMPTN, saya keterima di UNDIP, fakultas Peternakan. SNMPTN lolos dan alhamdulillah juga keterima Beastudi Etos. Tetapi dikala jalan itu sudah ada dan terbuka lebar, saya merasakan semangat dan motivasi orang-orang terdekat saya kurang mendukung saya.
Dikala kegundahan itu menyelimuti saya, saya merasakan bahwa pertolongan Allah lah yang terdahsyat. Sebelum berputus asa Allah memberiakan sesuatu yang terbaik. Saya memutuskan semuanya dengan pertimbangan bahwa Allah akan memberikan yang terbaik. Saya selalu memegang prinsip Allah memutuskan ini, berarti Allah telah memiliki rencana terbaiknya untuk hambaNya.
Saya sangat meyakini akan pepatah “Insan di dunia ini hanyalah berusaha, dan Allah lah yang akan menentukan. Setiap dari apa yang kita jalani adalah sesuatu yang telah ditetapkan Allah, walaupun terasa pahit dan banyak onak nan duri. Tetapi dibalik semuanya itu Allah memberikan yang terbaik”.
Subhanallah kekuatan dan kebesaran Allah swt sangatlah dahsyat. Saat ini saya merasakan akan pilihan yang telah saya pilih. Beastudi Etos dan Peternakan memberi saya banyak pelajaran dan inspirasi. Disini saya belajar banyak hal, mulai dari memanejemen diri sendiri sampai ke masyarakat. Manusia hanyalah berusaha dan Allah lah yang merencanakan dan memutuskan.