Kamis, 24 Oktober 2013. Tragedi Malam Jumat di M*ska* Undip
Bada shalat Isya,,, bersama adik2 ku Chun, As, Tik. Malem
itu kami berempat hendak pulang setelah menunggu hujan reda yang sekitar 1 jam
an mengguyur Tembalang.
Ku dan Chun menyamperin motor ku yang kita taruh di depan
sekre maskam. Si KenDa basah kuyub karena kehujanan. Mencoba ku nyalakan si
KenDa,, tapi apa daya tak bisa. Satu, dua kali ku mencobanya,, tapi tak juga
kunjung nyala... , butuh bantuan ni.. chun mencoba nyalakan thu si KenDa. Tapi
tetep juga tidak bisa. Tik dan As yang sudah menunggu di seberang
menghampiri kita. Mencoba juga menyalakan si KenDa. Saya sudah, As sudah, chun dan Tik pun juga sudah,,,, tapi bener-bener si KenDa lagi ngambek,, ndak
mau diajak kompromi... atau ndak ia kedinginan karna kehujanan tadi.
As teringat tadi ketemu Dhim,,, Tuing,,,, As langsung
telpon si Dhim,,, intinya mau meminta tolong si Dhim. Tak lama kemudian ia
dateng. Menghampiri kami di depan sekre Ins*n*. Ia mencoba juga menyalakan si
KenDa. Entah kenapa, KenDa ndak mau nyala. Tiap sudah mau nyala, selalu saja
ndak mau digas. Panik, ketawa jadi satu saat si KenDa ndak mau nyala.
Karena kami lama tak membuahkan hasil, datanglah Pak Wi.
Beliau juga mencoba menyalakannya, tapi si KenDa tak mau juga nyala. Waduh,,,
kenapa si KenDa, apakah marah denganku (pikirku). Berusaha menyalakan beberapa
kali tak juga nyala. Pak Wi inisiatif tuk buka kaburatornya,,, eh,, ternyata
tak bisa kebuka..
Tak lama kemudian mas Fi juga dateng,,, nyamperin kita
yang lagi mantengin si KenDa yang lagi diperiksa ma Pak Wi. Ehhh,,, beliau
bilangnya,, “jangan2 bensinnya abis”. Jawabku “Ndak kok,, kemarin baru diisi”.
Saat itu sudah mulai nyala,, tetapi ketika digas mati lagi thu si KenDa nya.
Tambah dibuat bingung ku oleh si KenDa. Dipegang mas fi mati lagi,, Nah
lho,,, mati lagi si KenDa nya. Bilangnya,,, “udah bawa kebengkel aja”. Setelah beliau cabut. Eh si As bilang
“Wah,mas nya tega sama kita,,, masak kita diminta bawa ke bengkel
sendirian”. Gubrak,,, kaget aku ketika As bilang gitu. Tak sadar pula ku
timpali “Iya, ya,, mas nya tega.”
Aku berusaha lagi untuk menyalakan si KenDa,, tapi apa
daya,, si KenDa bener2 ndak mau nyala. Imajinasiku mulai lagi, bicara sama
motor sendiri (KenDa kamu jangan marah,,, maaf kamu kehujan-hujanan, ayolah
kamu nyala).
Dhimas : “Mbak,, bawa ke bengkel aja, Dhimas sebagai staff mbak akan membantu
mbak, tenang aja mbak”
Saya :“Iya,,, bawa bengkelnya gimana de?”
Dhimas : “Oke,, saya minta bantuan ke Yus aja mbak,,, tapi hp ku lobet
mbak.”
Saya : “Telpon pake hp nya mbak de”
Yus bisa dan kami menunggu dia 2 menit setelah telpon.
2 menit berlalu, ia tak juga muncul. Hemm,,, agak bingung
juga sih untuk hal2 yang berkaitan ma si KenDa.
Weshhhh,,,, Yus dateng,,,
“Alhamdulillah,,, de minta tolong ya” (pintaku)
“Siph mbak..” (jawab Yus)
Dhim dan Yus bawa KenDa ke dokter, dan chun nganterin
Tik. Dan aku pun sendirian. Kembali duduk di serambi m*ska* sambil merenung.
Lama ku duduk di serambi m*ska*, menunggu chun balik
menghampiriku. Dipikir-pikir,,, lama juga chun nganterin Tik. Beberapa menit
kemudian,,, chun datang.
Dari m*ska* langsung capcus ke dokter KenDa di Tirtoagung.
Alhamdulillah setelah menunggu beberapa lama, KenDa sembuh. Alhamdulilah.
Terimakasih Allah.
Memang, Rencana Allah itu lebih indah daripada rencana hamba Nya
Terimakasih ku ucapkan untuk adik2 ku MP3 yang telah menjadi
pahlawanku di M*ska*.
Sekian.