Senin, Desember 3

Bernostalgia bersama THE MASTER

Di lebatnya hujan siang ampe sore ini, angin menyambar2 dedaunan yang hijau, dan dinginnya menembus tulang rusuk. 
Ku iseng2 membuka isi fd ku, ku tersihir oleh sebuah catatan dari Kakak ku tercinta Teh Yayi, catatan tentang kita THE MASTER, 
ku buka dan ku baca , kangen akan masa2 itu kawan.,, 
Kawan,,,, tetaplah berjuang,,, 
I LOVE ALL because ALLAH swt

Mencoba untuk bernostalgia akan memorian kala itu...

ini cerita dan laporan ku tentang mereka..diperoleh dari out bond terakhir..bulan juli 2011, mana cerita mu....
oleh Sonik Etoser Yie pada 18 Juli 2011 jam 13:08

Asetri semarang, 16 juli 2011
Jaya..jaya..Semmarang jaya-jaya...

Asrama semarang akhir-akhir ni geger..hehehe tepatnya asetri sih..plus ekspresi pendamping etoser 10 yang woowwwwwwwwwwwwwwwww....supper ekspresif...hehe
Mungkin beberpa etoser putri semarang stuju dweh...
6 putra dan 10 putri itu tumbuh menjadi sosok yg penuh percaya dari..sekarng entahlah mari kita lihat actionnya di TeNs..2011 yang akan dilaksnakan pekan depan ni...

Sungguh diri ini bangga kepada adik2 10, mereka sungguh mandiri semoga kemandirian dari awal ini khususnya persiapan untuk Tens jadi awal keberhasilan mereka saat TeNs mendatang. Ya..indikator kemandirian itu dari persiapan mereka kali ini, seperti PenSI...pembuatan Profil daerah..sekenario tentang semua itu dikerjakan dalam tangan sendiri, ya jujur saja klo kami KK-KK nya dulu masih banyak dibantu dengan tangan dinginya Mas Agus etoser 05 dan Mas Nandar etoser 07. Terkadang diri ini malu klo ingat itu..belum bisa meneledani beliau-beliau yang sungguh berkorban banyak demi kami adik-adiknya..tanpa lelah dan dengan tulus memberkan ide-ide cemerlangnya..

Namun ada sedikit kekhawatiran hati ini, ketika melihat interaksi mereka yang bisa dikatakan lebh bebas dari kami 2008 sebelumnya..tentunya antar ikhwan dan akhwat..ya...diri ini juga faham dan sadar..memang rasanya klo namnya ke sesama etos tuh sudah seperti keluwarga yang benar2 keluwarga memang terkadang diri ini lupa juga dengan hijab (hehehe..pengakuan pis............) namun walaupun demikian alhamdullah masih terjaga karena kami masih saling mengingatkan dan menjaga terutama wih..dulu..tuh..klo ingat Bundo anti..hehehe pis bundo...tapi trimaksih bundo itu bisa menjadi dasar diri ni dan teman2 yang lain...(tu loh...fotony,,,)

Tp diri ini sadar mungkin ketika smasa mereka masih seperti itu belum bisa memperlihatkan dan menjaga komunikasi yang baik dan berhijab antara merekaa para ikhwan. Mungkin juga ya ketika itu kkkk kami merasakan hal khawatiran yg sama seperti dri ini.
Ah..tapi diri ni yakin dg mereka they will be better than my self, i believe it. So lets show your caracter hehe ktnya kan the master..tp master apo yo?

Masih ingat kah kawan kisah out bond bareng kami etoser 08 di plataran kampus psikologi pekan lalu?
Tarno = namnya tertulis di awalnya tau sebabny?...pasti yg ikut out bond kemarin faham
Tdk disangka..nama ini muncul disebut bebrapa kali dengan teman2nya..hehe ada apa ya. Orang satu ini kini mempunyai karakter 180 drajat yang berbeda ketika pas awal masuk etos dg masa opebe..ya itu salah satu komentar dri kk nya etoser 08, entah seperti apa dan apa penyebab semua itu apakah lebih baik atau...? tapi yakin yg bagus pastinya.memang terlihat sih Tarno sekarang lebih ekspresif klo sundana mah lebih gedeg..hehe..ya buktinya saat menyampaikan sesutu tangan dan badanya sungguh lincah sampai bingung antra melihat polahnya atau mendengarkanya....
Tarno dapat beberpa pesan dari diskusi kali itu..yg intinya lbih prifesional antara menempatkan candaaan dan keseriusan..terutama menjalankan PJ tugas Tens..ok..dek catat itu butikan Master mu..

Astri = urutan pertama yg dapat kesempatan menyampaikan unek2 uneknya...sungguh luar bisa jiwa seorang komting yang satu ini..sampai krna rasa bertanggungjwb..apapun tentang persiapan TeNs...terbawa mimpi..dan keluhnya..berat sekali mengatur anak buahnya... dengerin tuh teman2..curhatanya terbagi antra 3 kewajiban komting, kuliah (uas), dan amanh lain..lah toh..bu komting berat bgt tu..
Astri memang seorang yg bertanggung jwb, full, karakter yg baik..mungkin itu yg menjdi dasar sebagai peserta opebe semarang terbaik tahun ini...ketulusan dan kesungguhan meminpin kawan2nya..merupaka perjuangan dahsyatnya yang pertama...diri ini bsa membayangkan itu..ok ttp semngat dek tunjukan master mu yg mna?

Ridho = berikutnya yang dapat kesempatan berbicara..salut rasanya mendengar penjelasan yg panjang lebar dan pengakuannya yg memang jarang etoser 08 dapatkan momen seperti ini..mengungkapkan apa keadaan asrama, kk, pendamping dan teman2 se angkatan memang bijak, diri ni bersyukur dapat memberikan kesempatan utk e10 dalam ajang kali itu. Soalnya e08 memang tidak mendapatkan hal yg serupa kawan...betul mas eka dan mas eko bilang tentang itu.
Ada beberpa pesan yg didapatkan seorang ridho sekaligus ada bebrpa apresiasi dr temanya..Ridho..sudah bgus dlm meminpin cukup tegas..namun jngn lupa dg pendapat beberpa teman2 setidknya klo tdk di pake di dengarkan dulu...untk menghargai sang pendapat dan tetp menjaga ke solidan.
Setelah ridho siapa ya...lupa saya...yg ingat kali itu sudah mulai gelisah tuh teman2 dan mungkin sudah mulai fokus memang sejak astri bicara..kondisi diskusi itu mulai terkondisikan..ya mungkin karena saran Eka dg suara yg agak kencang kpda tmn2 ikhwan 10.
Klo ga salah

Bahrudhin = yang nokomen hanya bilang baik2 saja antar hati. Asrama pendampin, tens dll tapi entahlah ada apa sebenarnya di benak orang ini, Udin begitulah teman2nya memanggilnya. Unik dan lucu pembawaanya mungkin..ada bakat menajdi bintan OVJ ya..hehe. Diri ni kagum padanya wih...yg jadi compeser Yel Jaya-jaya kan..doi..keren..kan....kini yel2 tersebut mengguncangkan asrama...tdk hnya menyemangati etoser tapi membuat pendamping terbakar tuh..berekspresi.....hehehe salut-salut
Belum banyak tau soal Udin.,,dikarenakan dia bungsunya etoser 10 hrusnya da Opebe khusus..namun sayang dia tidak seberuntung teman yg lain..hehehe yang mendapatkan jailan dari kami e08 khususnya..aye kali yg seneng ngerjain kalian..hehehe..tak apalah mumpung gratis dapat game dri ane... ok..tunjukan master mu?

Emi = sang akhwat bicara lagi...raa lumayan panjang sih penyampaian curhatan Emi....tapi lebih cenderung ungkapan apa yg dirasakan dg dirinya.. (hehehe....untung z..ga blak2an ttg Asrama atau tentang Ane,,,,huhu,,,,,mungkin...). Ah itu hanya pertanda alhamdulillah kami masih Harmonis gejolak tdk begitu kencang seperti yg drsakan Rhido dkk di asrmanya,
Yang menjadi catatan Doi ternyata suka di keritik dan masih blum bisa fokus utk TeNs. Dg itu dri ini menyimpulkan intinya Emy..butuh perhatian tuh..kritik dsini tdk hnya kritikan pedas semata tapi saran dan perhatian dri segenap etoser dan seluruh lingkunganya...wowwwww....
Penegasan di akhir perkatanaanya “Ya beginilah saya....”. ok deh Emi I’ll waiting you to show your master..hahaha..tunjukan mastermu yg mna?
Beralih ke

Parijo = katanya sang pendiam..tapi..bicara juga akhirnya dan sungguh..menjadi sebuah curhatan yang terpanjang,,,sampai-sampai dri ni melihat Latif mulai tertidur mendengar suaranya...begitu juga dg Saftya..entah knapa menunduk lama...bgt...pusing atau tidur diri ni tak tau. Di sisi lain Siti asyik menulis..entah tulisan apa tuh....
Inti dri penyampain parijo yg diri ini tangkap adalah “saya itu pendiam tapi masih punya Tekadehm...dibalik kediamanya di waktu yg lalu..(soalnya sekarang bukan pendiam lg) ada laporan tuh..hapalan yang paling banyak dan serius surat Al Insan adalah dia..wowww..keren kan...
Banyak keluhan yg terlontar dari mulutnya...ahhhha..lagi2 tentang rapat kordinasi terakhir..ya rapat itu..sudah di ulas astri dan Ridho...mungkin terjadi perang badar persi dingin kali rapat terakhir sebelum adanya out bond ini. Yg dapat dtrik kesimpulan masih ada perasaan bekerja sendiri, dan kurangnya tingkat tgung jwb dr teman2 yg lain khususnya yg satu PJ...hyoo...siapa..???
Parijo.,dapat bebrpa pesan dr diskusi ini..ktanya..jngan di tampakan ya..wajah malasnya...apa lgi milih tidur dari pada syoroooo...haduh2...inget..nanti lemaknya ngumpul tuh..kan ga mungkinlah etoser sedot lemak kaya Ivan gunawan..hehehe.oke Jo..mana Master mu? Yg pasti bukan Master turu..sekarang...I believe you .
Memang mulai gelisah keadaanya..hari menjelang dzuhur..mentari pun mulai beralih posisi akhirnya latif yg tadik ngantuk bergeser pindah duduk di sebelah Tarno, begitu juga Jafar, Udin dan Ridho pun bergeser alhasil tadinya deretan setengah lingkaran pun putus..dan menjadi kacau..deh, angin bertiup kencang mungkin pantulan dari tembok gedung, walaupun demikian angin itu tdk menggoyangkan Arti..sedikit pun..yg dari tadi diam tak berucap seribu bahasa..begitu pula dengan saftya..sebenarnya dri ni khawatir apa yg terjadi dg mereka. Sebenarnya ada tanggapan juga dari Astri..tapi kita lanjutkan dula ya...

Jafar = dengan agak terbata dan ditambah desakan dari kami Jafar pun bicara..sang bisnismen Cell ini mengatakan unek-uneknya intinya sih masih kecewa ma teman2 yg masih telatttttttttttttttttt.....cek dung..(duh pleas dwehj..Jargon kita kemana..hehe). padahal bisnismen kita banyak urusan..alhasil jadi males syuro dan membuat tdk fokus antar, akademik, rohis (dakwah) organisasi dan tenunya Pulsa..narikin utang...(aduh..jd inget..buku utangnya ilang..ya Alloh..semoga cepat diketemukan olehnya..amin..). itulah jafar yg memberikan masukan sekaligus apresiasi terhadap kepeminpinan komting sekarang...
Memang jarang ditemukan sosok seorang Jafar beberapa etser 09 kagum dan penah menceritakan ke unikan sosok ini, dan seorang sahabatpun pernah membecrakan kekhasan Jafar yg beda dri yg lain terutama saat2 memperjuangkan Tarno..temanya menjadi seoaran etoser...
Aha....ada catatan kecil disini ketika Jafar merasa jauh dr teman2 dan merasa tdk se fokus dahulu..tern.yata itu bukti kekcewaan yg alami.. ayolah..tunjukan Master mu sang JaFar?

Latif = yg satu ini dari awal sudah nampak gelisah..entahlah apa yg terjadi..tapi mari kita dengar apa yg disampaikanya. Wiwww..ternyata dahsyat...latif berani menyampaikan unek2 nya sebagai seorangdahara dan etoser yg berhak di dampingi be..dan mampu memberikan pesan2 bijak kepada teman2 nya...ya...dibalik ngantuknya latif mendengarkan penyampaian Parijo..latif pun menyiapkankosakata bijak untuk menyampaikan kpada teman2nya
Begini intinya, sebelm mengkritik harus ingat terlbih dahulu dg dri sendiri, klo hal-hal yg kurang baik menkritik orang jangn bawa2 nama etos dan Dengan ke unikan masing2 kita akan menjadi Luar biasa.
Ada bebrapa pesan yg didapatkan latif dari diskusi ni..klo latif kecewa..terlihat langsung dari mukanya, lebih banyak shering kepada teman2 yg lain supaya lbih faham dan tdak terkesan berat sendiri.gitu ktanya..oke Dek..tunjukan Master mu yg Mana?

Saftya = akhirnya ukhtina Saftya pun bicara...katanya semua baik2 saja..Saftya tdk bsa terlalu fokus karena itu bsa membuat tegang, ada karakter yg baik dari orng satu ini...yang pasti paling disiplin dalam waktu dialah orangnya..makanya tak aneh jika jam tangan selalu ada di lenga kirinya..keren kan..di samping itu..wowwww..tilawahnya Saftya punya deh.
Pengakuanya teman2 kalo Saftya diam itu tandanya ada sesuatu yg ga setuju atau tidak enak bisa dikatakan marahnya saftya klo diam..karena itu...diamkan z...nanti juga sembuh sendiri ktanya..contohnya yg bikin mangkel..itu klo nunggu teman2 yg telattttttttttttttttttttttttttttt..hyo telat lg loh...
Oke deh yo..lets show your Master...

Arti = tanggung jawab ramah itu sosok Arti...yang bru saja berbicara...intinya..2010 ingat lg tentang komitmen, saling mengingn aatkan, cukup terbuka dan sangat menerima teman-teman. Sangat membantu kalau temen2 mengingatkan pas Arti lagi Futur..tanda-tandanya berhenti sejenak dr sgala aktivitas untuk mencari inspirasi..untk Tens saat itu blum dapt feel..but i beleive you, sister..so tunjukan master mu...!

Siti = ekhm...rada GR ni....klo dengar ungkapan neng Siti..intnya mengucapkan trimaksih untuk acara yg bru diadakan lagi antara 10 ma 08.pesanya dan pendapatnya tentang keterbukaan itu lebih bersifat individual..tidak bisa disamakan satu sama lain, karena ada beberapa karakter yang sulit disatukan..mencoba untuk membagun kepercayaan..dan efektifkan syuro..cukup bijak juga itu wah....tak menyangka diri ini..
Ehm..oke deh mari kita lihat Master mu selanjutnya,

Heni = terakhir diskusi mojang asli batang ni...blak2blakn juga..hehehe..katanya masih sibuk ngurusin sendiri...waktu itu sih...sekarng semoga z..lebih dewas..lagi..ok...ku yakin itu.
Ada catatan miring ni ke komting..heheh sambil ketawa katanya..komting galak..hehe..
Galaknya menyenangka mungkin.....Oke deh Hen coba tunjukin Master mu..
...
Ehm..sayang ada 4 putri cantik belum tersebut...mereka semua adalah karakter terbaik yang mendapatkan kesempatan menjadi etoser
Ada

Fatma = ehm makasih leptopnya 1 malam, sehingga ni tulisan nyampe juga ke anda sang pembaca, pertama rada khawtir lihat org ni..knpa coba..dulu sih pas Opebe matnya hujan terus..ingat kah kawan? Dan itu sampai pasca Opebe..kami 08 jadi khawatir..tp subhanalloh sekarang berubah jadi Fatma...yg full senyum..lebarrrrrrrrrrrrrrr...ok tunjukan Mastermu...

Mini = asli purwerejo kembaran mina... diam-diam menghanyutkan..sekali berucap kunci dapat. keren deh mini..belum ada tandingnya..wiw...semangt.....karakter yg baik..karena diam itu emas..bagi yang emas..ok..hehehe...rada geje ya..ah..faham sndoiri mungkin...

Alvi = pati berjaya..generasi lanjut prestasi wong Pati..hehehe, karakter yang terbuka panadai bergaul..mungkin itu yang menjadi nilai plus ukhti ini...ok..semnagt ditunggu prestasi yang mana masternya..?

Setiyo = matanya memancarkan suatu kecerdasan yg perlu di olah...yok..semangat mencari potensi diri...tunjukan kemampuan master itu yang mana?\

Itulah kawan..yang hanya bisa diri ini perbuat..harapan besar dg tulisan ini..akan menyatukan etoser 2010 sampai akhir khayat..badai selalu akan terjadi di saat pasca tens..mngapa demikian..karena guncangan dan cobaan itu yang akan menunjukan kekuatan kita.semoga TenS menjadi moment utama dan pertama untuk menggali semua potensi Teman2...trimaksih teman2...senang mengenalmu..teman..
Alhamdulillh mendapatkan kesempatan mengenal 6 dan 10 teman, sahabat, keluwarga dan Master yang hebat..... Semoga selalu ingat teaman...jadilah kk yg baik untuk setiap adik-adikmu nati sebagaimana apa yang diharapkan teman2 dari kami sebagai kkkk kalian teman...
Juka pahami..apa arti etoser itu...
See you semoga bisa berkumpul lagi dalam Ridho dan Rahmat-Nya..

ALLOH YA ROBBI BIMBINGLAH KAMI ISTIQOMAH DI JALAN NI>>>>>>>

Sabtu, November 10


Perjalanan Ku Menemukan Beastudi Etos dan Undip
Oleh: Saftia Wulandari
@ corner asetri,
semarang, 10 november 2012


Kisah perjalanan mencari sebuah jalan keberhasilan di Beastudi Etos dan UNDIP

Lulus SMA? Setelah itu mau kemana? Pertanyaan itu adalah sesuatu yang membuat dilema. Termasuk aku. Ketika aku sudah lulus Ujian Nasional. Aku bingung mau melanjutkan kemana. Walaupun sudah ada rencana dan cita-cita waktu ku kecil bahwa aku akan melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi, tetapi setelah tiba masanya, hal itu membuat tak tenang dan bingung. Melanjutkan ke perguruan tinggi bagi keluarga yang kurang beruntung seperti aku memang harus berpikir-pikir ulang, karena membutuhkan biaya yang lumayan besar.

“Berprestasi di tengah keterbatasan adalah sebuah kepahlawanan dalam bentuk lain”, sebuah kalimat yang menjadi tantangan bagi aku. Aku yakin, walaupun di tengah keterbatasan keluargaku, Allah telah menetapkan jalan hambaNya masing-masing. Aku akan menunjukkan pada dunia bahwa orang yang kurang beruntung pun bisa menggapai cita-citanya, tidak hanya orang yang berpunya saja yang bisa melanjutkan ke 
perguruan tinggi. Aku tidak akan menenggalamkan cita-citaku hanya karena keterbatasan keluargaku.

Untuk mencapai cita-citaku tentulah harus dibarengi dengan ikhtiar yang sesungguhnya. Begitu pula dengan ku, untuk bisa melanjutkan ke perguruan tinggi aku harus berusaha bagaimana aku bisa melanjutkan ke perguruan tinggi, mulai dari mencari info beasiswa hingga aku mencoba mendaftarnya. Tak lupa ini yang menjadi senjata andalanku, ridha orang tua. Awalnya memang orang tua tidak menghendaki aku melanjutkan ke perguruan tinggi, karena memang bapak hanya bekerja sebagai tukang kayu yang orderannya tidak pasti, dan ibu hanyalah buruh batik di rumah. Tetapi dengan segala cara aku meyakinkan orang tua bahwa aku bisa melanjutkan ke perguruan tinggi Lambat laun orang tua luluh dan meridhaiku, dengan kepasrahan orang tua, aku selalu memohon agar selalu mendoakan aku agar diberi kemudahan dan kelancaran untuk mencapai cita-citaku.

Perjalanan berliku dan berduri pernah aku lalui untuk mencapai cita-citaku. Aku pernah mencoba mendaftar beasiswa “ITB untuk semua”, beasiswa yang ditawarkan dari perguruan tinggi ITB. Aku mengikuti PPMB 2010 ITB tingkat Daerah di Magelang. Aku sangat berharap mendapatkan beasiswa tersebut karena 100% free. Bebas biaya apapun. Di asramakan pula. Persyaratan beasiswa segera ku lengkapi dan ku kirim untuk mendapatkan nomor formulir. Bersama teman SMA ku, Ivoni, pergi ke Magelang tepatnya di SMA Taruna Magelang, disana tak punya sanak saudara untuk bisa kita tumpangi bermalam, dan akhirnya menginap di rumah temen murabbiyah kita. 3 hari di Magelang, menghadapi soal-soal yang lumayan memutar otak. Berhadapan dengan temen-teman yang luar biasa, walaupun agak grogi tetapi aku PD saja. Ujian kulalui dengan lancar. 3 minggu kemudian pengumuman. Ku buka pengumuman di web. Mulai kuketik namaku, Saftia Wulandari. Hatiku berdengup kencang, loading yang lumayan lama, akhirnya muncul “ ANDA BELUM KETERIMA MENJADI MAHASISWA ITB”. Deg,,,, jantungku seperti berhenti seketika, tubuhku seperti runtuh terkena bangunan. Air mata keluar dari ujung mataku. Ku coba mengulangi membacanya, benar aku belum keterima.

Sesampai dirumah aku langsung bercerita kepada orangtua. Orangtua menasehati, “Nduk, mungkin itu belum rejekimu, Allah mempunyai rencana yang lebih baik bagi setiap hambaNya”. Nasehat itu membuka pikiranku lebih luas. Mas ku pun juga menasehati seperti itu. Bahwa rencana Allah itu lebih indah daripada rencana hambaNya. Aku tak boleh larut dalam kegagalanku. Kegagalanku ini adalah awal kesuksesanku.

JJJ

Langkah awalku belum di ridhai Allah. Ku mencoba menapaki langkah kedua. Tetapi saat itu aku bingung, langkah kedua apa yang akan aku tapaki. Di tengah kebingunganku, tetanggaku mbak Uswah (yang sekarang menjadi pendamping Etos Semarang) memberiku jalan keluar. Beliau menawarkanku untuk mencoba mendaftar beastudi Etos.
“ Nduk, di Undip ada beasiswa, beastudi Etos, coba browsing di internet”, tawaran beliau.

Hemm,,, jalan keluar yang harus ku coba. aku tidak boleh mensia-siakan kesempatan yang ada di depan mata. Aku mencoba mencari info beastudi Etos, bertanya sama guru BK, tetapi beliau mengarahkan untuk ikut bidik misi. Belum puas dengan keterangan dari guru BK, akhirnya aku coba browsing internet. Kuketik “BEASISWA ETOS” , membaca dengan penuh semangat. Subhanallah laman beastudi Etos banyak sekali, aku membacanya satu per satu. Aku menemukan satu yang terupdate. Beastudi Etos menawarkan fasilitas yang menurutku akan sangat bermanfaat dan memiliki nilai plus. Mulai dari fasilitas asrama 3 tahun, uang saku tiap bulan, uang masuk PTN ditanggung Etos, SPP semester 1 dan 2, serta yang paling menarik adalah pembinaan yang meliputi 4 domain, yaitu pembinaan agama, akademik, social dan pengembangan diri.
Ku pelajari beasiswa itu, dengan yakin aku memohon doa restu kepada orangtua.
“Mak, Pak, saya mau mencoba daftar beastudi Etos, mohon doa restunya”, pintaku.
“Iya ngger, mak’e pak’e hanya bisa mendoakan saja, semoga diberi kelancaran dan kemudahan, dan semoga Allah memberikan yang terbaik,” doa orangtua.

Kulengkapi persyaratan beastudi Etos, mulai dari mengisi formulir beasiswa, menandatangani akad beastudi etos, surat keterangan kurang mampu dari ketua RT/ kelurahan, surat penghasilan orangtua dari ketua RT/ DKM setempat, fotokopi raport SMA semester 1-5, membuat tulisan tentang kisah perjalanan hidup, foto rumah dan lainnya. Aku dibantu mamak saat melengkapi surat-surat tersebut. Dalam waktu 2 hari aku harus bisa mengirimkan ke panitia daerah Semarang. Persyaratan yang masih membuat aku kelabakan adalah foto rumah. Aku meminjam hp kamera tetanggaku, mbak Indah. Sore harinya dianter mbak Indah ke afdruk foto. Hemmm,,, di afdruk foto menunggu hampir satu jam-an. Pulangnya hujan deres, harus menunggu lagi satu jam-an. Sesuatu yang harus dihadapi dengan penuh kesabaran.

Keesok harinya aku pergi ke sekolah, berencana setelah dari sekolah pergi ke kantor pos. Saat di sekolah aku mencoba mengajak temanku daftar beastudi Etos, tetapi karena deadline pengumpulannya tinggal 1 hari, akhirnya temen-temenku tidak mau. Pulang sekolah aku pergi ke kantor pos besar Surakarta, awalnya mengajak temenku untuk mengantar ke kantor pos, tetapi mereka tidak bisa. Sebenarnya ada rasa takut saat pergi sendirian, tetapi demi mendapatkan beastudi etos aku memberanikan diri pergi ke kantor pos sendirian. Keluar dari kantor pos, awan hitam menyelimuti langit, petir menyambar-nyambar, semakin membuat takut. Tanpa berpikir panjang, aku segera mengetop angkutan kota agar tidak kejebak hujan di kantor pos. Di perjalanan menuju terminal Palur hujan turun begitu deras. Hari semakin sore tetapi hujan belum juga reda, aku putuskan untuk segera naik bis Solo-Sragen. Bis nya harus ngetime dulu hampir setengah jam. Hemmm, dinginnya hujan membuat perut semakin lapar. Setelah setengah jam bisnya melaju dengan lumayan kencang, Alhamdulillah dalam hati. Sampai di halte Gronong, hujan belum juga reda.

“Hari hampir menjelang magrib, apabila aku tidak nekad pulang akan kemalaman,” pikirku. Akhirnya aku memberanikan diri menerjang hujan dengan sepeda miniku tanpa pelindung mantel, tetapi aku melindungi buku-buku ku dengan plastik. Hujan semakin deras, dan jalan pun begitu sepi. Tiba-tiba di tengah perjalanan sepanjang persawahan, ada truk melaju kencang, karena sudah mulai gelap truk tersebut menyempretku dari belakang. Alhamdulillah hanya terkena tanganku. Aku sangat kaget. Ku coba menenangkan diri agar bisa melanjutkan perjalanan sampai di rumah.  

JJJ

Ya, kembali ke kisahku ketika mendaftar beastudi Etos.
Kira-kira satu bulan setelah aku mengirimkan berkas persyaratan Etos, akhirnya ada pengumuman. Alhamdulillah  aku lolos seleksi tahap pertama yaitu administrasi. Temanku, Ina juga lolos seleksi tahap awal. Hemmm, awal keberhasilan yang baik semoga akan diikuti keberhasilan-keberhasilan yang lain. Tahap selanjutnya adalah aku dan Ina harus wawancara dan tes tertulis ke panitia daerah yaitu Semarang. Aku dan Ina pergi ke Semarang bersama dengan mbak Uswah.  

Sesampainya di Semarang, mbak Uswah mengajak aku dan Ina mampir ke wismanya. Kita disana berkenalan dengan teman-teman mbak Uswah. Setelah beristirahat beberapa menit, mbak Uswah mengantarkan aku dan Ina menuju ke asrama Etos Semarang untuk wawancara dan tes tertulis. Naik motor bertiga alias telon, dianter mbak Uswah, mencari asrama putra penuh pengorbanan karena harus muter-muter di gang Iwenisari. Mbak Uswah ternyata juga belum mengetahui asrama putra dimana. Dari gang Iwenisari sebenarnya kita sudah belok ke kiri, tetapi karena asrama putra di paling pojok dan tidak terlihat akhirnya kita balik lagi. Kita muter lagi tetapi tidak ketemu, akhirnya mbak Uswah telepon mbak Intan. Hemm,,, padahal kita sudah muter 2 kali, eeee ternyata tinggal belok dikit sudah sampai.

Alhamdulillah sampai di asrama putra dengan selamat, bertemu dengan pendaftar yang datang dari berbagai kabupaten di Jawa Tengah. Beberapa menit kemudian mbak Uswah pamitan dulu mau ngaji.
“Nduk, mbak Us mau ngaji dulu ya, nanti kalau sudah selesai sms aja”, pesen mbak Uswah sambil pamitan.
“Iya mbak”, jawabku dan Ina.

Disambut hangat oleh kakak panitia seleksi Etos. Saat itu aku berkenalan dengan mbak Listya, mbak Iim (yang sekarang ku memanggilnya teh iim), mbak Ani, mas Nandar, mbak Ima, dll. Sebelum wawancara, aku dan Ina tes tertulis dahulu. Didampingi kakak panitia seleksi Etos kita mengerjakan dengan sungguh-sungguh. Sebelum soal dibagikan, dalam bayanganku soalnya sulit dan berkutat tentang mata pelajaran, tetapi setelah aku baca soalnya, hemmm,,,, ternyata tentang pengetahuan agama. Jauh dari perkiraanku. Setelah selesai mengerjakan, sambil menunggu giliran wawancara, aku berkenalan dengan lainnya. Aku langsung akrab dengan Novi dari Tegal, Muthma dari Kebumen, dan 2 teman lagi, tetapi lupa namanya. Di tengah lamanya menunggu giliran wawancara, aku, Ina dan teman-teman pergi mencari makan, karena perut keroncongan. Rintik-rintik hujan mengantarkan kita menuju ke warung makan. Ina dan Novi beli nasi rames. Aku dan mbak Muthma membeli bubur kacang ijo. Makan di tempat. Saat membayar aku agak tercengang.
“Berapa bang?”, tanyaku.
“Satu mangkoknya lima ribu mbak?”, jawab abang penjual bubur kacang ijo.
“Upst,,,, mahalnya,” (jawabku dalam hati). Tercengang karena yang biasanya dirumah seribu dapat, tetapi di kota subhanallah lumayan mahal.

Jarum jam telah menunjukkan pukul 15.00. Kita kembali ke asrama putra. Sampai disana ya masih ada sekitar 5 pendaftar yang mengantri wawancara. Kita kemudian sholat, setelah sholat kita bercerita tentang daerahnya masing-masing, canda tawa mengelangi cerita kita. Aku senang sekali kedua kalinya ke Semarang langsung mendapatkan kenalan teman baru.

Tibalah giliranku wawancara. Aku diwawancarai oleh mbak Iim, pendamping asrama. Banyak pertanyaan yang beliau tanyakan. Pertanyaannya seputar kehidupan kita, mulai dari bagaimana keluargaku, keadaan keluargaku, punya saudara berapa, tujuan melanjutkan kuliah, motivasi mendaftar Etos, dll. Aku menjawabnya dengan mantap dan padat. Jawaban yang keluar dari mulutku mengalir seperti air yang mengikuti arusnya. Ditengah uraian jawaban, aku meneteskan air mata, karena mengenang pengorbanan orangtua dan kakakku yang luar biasa. Cukup lama aku diwawancarai, hampir satu jam-an. Di akhir wawancara mbak Iim menyemangatiku.
“Dek, apapun hasilnya nanti, semoga Allah memberikan yang terbaik untukmu, di tengah keterbatasan kita, jangan pernah putus asa”, kata mbak Iim dengan penuh semangat.
“Iya mbak, terimakasih”, jawabku dengan penuh semangat dan senyum sambil berjabat tangan.
Sambil keluar dari ruang wawancara, aku berjalan dengan langkah yang tegap dan pasti. Aku mendapatkan semangat dan motivasi baru. Dengan penuh keyakinan aku pasti bisa melanjutkan ke perguruan tinggi dan insyaallah aku bisa mendapatkan beastudi Etos.

Pukul 17.00 aku dan Ina selesai wawancara. Kita berpamitan dengan kakak panitia seleksi Etos. Memang saat itu aku melihat kakak penerima beasiswa Etos berbeda dengan mahasiswa lainnya. Kemudian Aku dan Ina menghubungi mbak Uswah.
“Mbak Us, kita sudah selesai wawancaranya. Kita langsung balik ke Sragen mbak”, isi smsnya.
“Sudah jam 5-an nduk, ndak nginep di wismanya Mbak Us dulu”, balas mbak Us.
“Tidak mbak, terima kasih, langsung aja mbak”, balas kita lagi.
Akhirnya aku dan Ina nekad pulang ke Sragen pukul 17.00 lebih. Dianter mbak Us sampai Sukun. Menikmati perjalanan sepanjang Solo Semarang dimalam hari. Kita sampai di Sragen pukul 20.00.

JJJ

Hari berganti hari. Tibalah pendaftaran SNMPTN. Pendaftarannya menggunakan biaya Rp 150.000,- untuk jalur IPA.  Uang Rp 150.000,- memang tak besar bagi sebagian besar teman-teman SMA ku, tetapi bagiku dan keluargaku butuh beberapa waktu untuk mengumpulkan uang itu. Karena saat itu orangtua sedang tidak ada uang, aku terpaksa harus memecah celenganku. Aku menjatuhkan pilihan ke Universitas Diponegoro. Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Peternakan.

Ujian SNMPTN telah tiba. Aku mendapatkan tempat di gedung Fakultas Kedokteran prodi Psikologi (daerah Panggung, Solo). Semangat pagi dan ridha orangtua mengantarkanku sampai di tempat. Kusambut teman-temanku dengan senyum semangat. Memulai mengerjakan dengan basmallah. Hemmm,,, saat aku mengerjakan aku merasa sangatlah tenang. Aku mengerjakan soal yang memang aku kuasai. Lainnya yang tidak aku kuasai aku tinggalkan. Tes SNMPTN selama 2 hari aku lalui dengan tenang dan lancar. Aku telah berusaha semampuku, untuk hasil aku telah menyerahkan semuanya kepada yang diatas, Allah swt.

Sebulan menunggu pengumuman SNMPTN. Disamping menunggu pengumuman SNMPTN, aku menunggu pengumuman tahap wawancara dari Etos. Alhamdulillah aku lolos seleksi tahap kedua yaitu wawancara. Usahaku ke Semarang tidak sia-sia. Aku masuk Home visit yaitu kunjung ke rumah.
Aku tidak tahu kapan pihak panitia melakukan home visit. Aku lupa hari apa (kalau tidak salah hari Ahad, tanggal 4 Juli 2010) panitia melakukan home visit. Saat aku sedang outbound muslimah ke Kemuning, Karanganyar panitia meneleponku.

“Assalamu’alaikum… dengan dek Saftia, pendaftar beastudi Etos?”, tanya panitia di balik telepon.
“Wa’alaikumussalam.,, iya Kak. Dengan siapa ya?”, jawabku.
“Dek, saya Pak Pariman, panitia seleksi Etos, mau melakukan home visit, ada dirumah ndak ya?”, tanya beliau.
“Maaf bapak, saya sedang tidak ada di rumah. Saya masih outbound dan pulangnya sekitar pukul 12-an. Bagaimana bapak?”, jawabku.
“Oooo,,,, iya, insyaallah masih nanti sore, ini masih di Klaten’, sahut beliau.
“Iya Pak”, jawabku.

Setelah menikmati outbound bersama teman-teman. Luar biasa. Tepat pukul 12.30 aku pulang ke rumah. Sore harinya aku menyempatkan mengajar TPA. Ditengah aku mengajar, mamak memanggilku. Pihak panitia telah datang untuk home visit. Pak Pariman menanyakan tentang keadaan rumah dan lainnya. Setelah melakukan home visit kerumah ku, beliau juga ke rumah Ina. Ternyata beliau Pak Pariman rumahnya di Sukodono, Sragen. Hemmm,,, pantes sedikit tahu daerah sini.

JJJ

Tibalah waktunya pengumunan SNMPTN. Aku tidak melihat langsung pengumunannya karena saat itu aku tidak keluar rumah. Mas ku  (mas Jum) yang ada di Maluku melihatnya pengumumannya dan aku dinyatakan lolos SNMPTN. Sujud syukur Alhamdulillah aku panjatkan kehadirat Allah swt. Aku lolos SNMPTN. Aku belum tahu keterima pilihan pertama atau kedua. Untuk memastikan itu, aku minta tolong mas ku (mas Santo) membelikan koran. Untuk mengetahui kepastian aku keterima dimana, aku harus menunggu mas ku sampai beliau pulang. Saat mas ku pulang, aku langsung membuka halaman PENGUMUMAN SNMPTN 2010. Aku mencari no pendaftaran ku, dan benar disana tertulis namaku SAFTIA WULANDARI dan keterima di Fakultas Peternakan Undip.

Kesempatanku untuk melanjutkan ke perguruan tinggi semakin terbuka lebar. Aku lolos SNMPTN dan telah masuk seleksi home visit beastudi Etos. Saat-saat itulah yang semakin membuatku bingung dan gelisah. Aku telah lolos SNMPTN, tetapi aku belum tentu lolos beastudi Etos, bagaimana aku membayar biaya kuliah ini bila nanti aku tidak dapat beasiswa itu?

Penutupan pembayaran uang registrasi sebentar lagi, 2 hari lagi. Pihak Etos belum juga memberi informasi lebih lanjut. Aku semakin bingung. Pikiranku tak karuan. Sempat muncul pemikiran aku akan melepaskannya. Saat itu, H-2 penutupan pembayaran, aku menelepon mas ku yang ada di Maluku.
“Mas, bagaimana ini, tinggal 2 hari lagi penutupan pembayaran uang registrasi, apakah saya akan melanjutkan atau melepasnya mas?”, tanyaku.
“Lha, dari Etos sudah ada infomasi belum?, kalau memang dari Etos tidak ada pengumuman lagi dan ngambang seperti ini dilepas saja nduk. Mas’e sedang tidak ada uang. Kalau memang Etos tak pasti nanti nyoba tahun depan”, jelas mas ku.
“Ini juga baru menunggu mas, coba nanti saya telepon ke pihak Etos”, jawabku memberi kepastian.
Saat itu aku benar-benar seperti telur diujung tanduk. Tanpa berpikir panjang aku menelepon pihak Etos.
“Assalamu’alaikum,,, kak, maaf saya keterima Etos ndak ya, kok belum ada informasi lebih lanjut?”, tanyaku dengan nada sedikit tinggi.
“Wa’alaikumussalam, maaf dek,,, kami belum bisa memberi kepastian. Karena memang belum ada keputusan dari pusat”, jawab panitia seleksi Etos di seberang telepon dengan tenang.
“Kak, kalau memang seperti itu, yaudah. Terimakasih”, jawabku dengan semakin sedih. Aku semakin sedih mendapatkan jawaban itu. Pikiranku kemana-mana. Apakah aku benar-benar harus menenggelamkan cita-citaku saat jalan menuju cita-citaku semakin dekat. Sore hari aku memutuskan untuk mengundurkan diri dari Etos, aku mengirimkan sms ke pihak Etos “KAK, MAAF SEKALI SAYA HARUS MENGUNDURKAN DIRI DARI BEASTUDI ETOS”. Dan aku akan melepas Undip. Aku dibuatnya tambah sedih lagi ketika aku sms seperti itu, tidak ada respon apapun dari pihak Etos.
Sore harinya mbak Uswah meneleponku.
“Nduk, gimana hasilnya?”, tanya beliau.
“Alhamdulillah mbak keterima di Fakultas Peternakan, tetapi mbak saya melepasnya”, jawabku dengan nada rendah.
“Lho, lha kenapa? Tentang masa depan, masa depan itu sudah diatur Allah swt nduk, walaupun di Fakultas Peternakan tidak apa-apa, diambil saja, kasihan temen-temanmu yang memang sangat mengharapkan bisa lolos SNMPTN tetapi belum bisa”, nasehat beliau.
“Tidak masalah mbak, saya senang mbak bisa keterima di Fakultas Peternakan, tetapi saya bingung mbak tinggal 2 hari lagi penutupan pembayaran registrasi. Pihak Etos belum ada informasi lebih lanjut, dan saya tidak ada uang mbak”, jawabku dan tak sadar meneteskan airmata.
“Ooo, masalah itu. Pokoknya jangan melepas apa yang telah Allah berikan nduk. Insyaallah mbak Us dan teman-teman mbak Us bisa bantu nduk. Minta no hp nya Lek Jum ya”, jelas beliau dengan meyakinkanku.
“Iya mbak, ada. Terima kasih mbak. Tetapi mbak, saya sudah terlanjur memutuskan mengundurkan diri dari Etos”, jawabku.
“Tidak apa-apa, biar mbak Us yang ngomong sama pihak Etos”, jawab beliau.
“Terima kasih mbak”, jawabku dengan sedikit harapan.

Setelah mendapat nasehat dari mbak Uswah, harapan yang hampir pupus itu kembali menyapaku. Aku mencoba menyakinkan akan harapan itu. Malam harinya aku mendapatkan sms dari pihak Etos, “SELAMAT, SAFTIA WULANDARI KETERIMA BEASTUDI ETOS”. Alhamdulillah, sujud syukur kulakukan seketika membuka sms itu. Subhanallah Allah memang akan selalu memberi yang terbaik untuk hambaNya. Rencana Allah lebih indah daripada rencana hambaNya. Aku bersyukur kepada Allah swt, berterimakasih kepada bapak ibu yang telah mendoakanku, dan kakakku yang selalu memotivasiku.
Satu hal yang masih mengganjal adalah bagaimana aku bisa membayar uang registrasi. Harapan yang telah mbak Uswah katakan selalu membayang-bayangiku, semuanya pasti ada jalannya. Aku keterima di Undip, di Fakultas Peternakan dan keterima di Etos, adalah pemberian Allah yang luar biasa, dan Allah telah mengatur jalannya.

Uang pembayaran registrasi sebesar Rp 4.950.000,- memang sangat besar bagiku. Bukan hanya butuh waktu 1 bulan saja tetapi mungkin 4-5 bulan aku dan keluargaku bisa mengumpulkannya. Mbak Uswah menelepon mas ku yang ada di Maluku. Memastikan mas ku ada uang untuk membayarku. Alhamdulillah mas ku ada uang Rp 2.000.000,-. Kemudian mbak Uswah meneleponku.
“Nduk, besuk bisa tidak bisa ke Semarang. Insyaallah teman-teman sini bisa membantu. Berani tho ke Semarang sendirian?, tar mbak Us jemput di Sukun”, pinta beliau.
“Insyaallah mbak”, jawabku.

Keesok harinya aku berangkat ke Semarang sendirian tanpa seorang teman. Aku meminta restu orangtua. Bekalku hanyalah keberanian dan restu orangtua. Diperjalanan selalu ada rasa was-was takut kebablasan. Alhamdulillah aku sampai di Semarang dengan selamat. Mbak Uswah menjemputku di Sukun. Kemudian mbak Uswah meminjam ATM mbak Intan, untuk mengambil uang dari mas ku. Aku diantarkan mbak Uswah ke asrama putri Etos untuk meminjam uang dari pihak Etos untuk melengkapi pembayaran registrasi. Bertemu dengan mbak Fiah, pendamping Etos, dan kakak-kakak Etos lainnya. Saat itu juga aku ketemu dengan Etoser baru, namanya Astri, dan Siti. Astri memang sudah beberapa hari disitu. Siti nasibnya sepertiku. Ia juga meminjam dari pihak Etos untuk registrasinya. Setelah melakukan akad dengan mbak Fiah. Mbak Uswah mengantarkan aku dan Siti ke Bank Mandiri untuk melakukan pembayaran registrasi. Mbak Uswah juga mendampingiku dan Siti untuk melakukan registrasi online. Registrasi online-nya loadingnya lumayan lama. Alhamdulillah walaupun lama, akhirnya selesai juga.
Aku senang sekali dan bersyukur kepada Allah selalu memberi jalan kepada hamba-hamba-Nya. Sore hari, setelah selesai semuanya, aku pamit pulang. Mbak Uswah mengantarkanku ke Sukun. Kedua kalinya aku perjalanan Semarang-Solo sendirian. Tetapi sekarang aku sudah mulai terbiasa.

JJJ

Tiba waktunya aku harus meninggalkan rumah dan berhijrah menuntut ilmu di ibukota Jawa Tengah, ke Semarang. Aku pergi ke Semarang, diantar oleh keponakanku, mas David. Aku berjanji pada diriku sendiri dan orangtuaku, aku akan belajar dengan rajin dan akan membahagiakan orangtua.

JJJ

Kini aku telah menemukan jalan untuk mencapai cita-citaku. Di Etos kini aku mendapatkan  keluarga kedua setelah keluarga di rumah. Di asrama Etos aku mendapatkan sesuatu yang luar biasa, ukhuwah, kebersamaan, dan kekeluargaan. Dengan pembinaan setiap harinya, tiap pekanannya, tiap bulannya, bahkan tiap tahunnya memberikan sesuatu yang berharga bagiku. Asrama Etos seperti laboratorium yang banyak memberi dan berperan dalam pengembangan diri bagiku, laboratorium untuk menjadi seorang yang selain cerdas akademis juga aktivis serta ruhiyahnya. Aku bangga menjadi Etoser.

JJJ

Ya Allah aku sangat bersyukur kepada Engkau yang telah memberikan semuanya bagiku. Terimakasih ku ucapkan kepada Ibu dan bapak yang selalu mendoakan dan menridhai anakmu, kakak-kakakku (mas dan mbak ku) yang selalu memotivasi adikmu, keponakanku yang selalu membantuku kala ku susah, mbak Uswah yang membantuku menemukan Etos, mbak Intan yang telah meminjamkan ATM nya, teman-teman SMA ku yang selalu memotivasiku, keluarga besar ku yang selalu memotivasiku pula, keluarga besar Etos Semarang yang telah memberiku banyak inspirasi (teh Iim, Pak Efendi, Pak P-Men, Pak Agus, and all Etoser) dan semuanya sahabatku.


I LOVE MY FAMILY IN ETOS SEMARANG……. J
Etos,,,,, More Than Excellent
Etos Semarang, Yakin Bisa Pasti Bisa, Jujur, Disiplin, dan Kerja Keras……


Salam Semangat Seiring Senyum……




Kamis, September 20

Indonesiaku


PUISI UNTUK INDONESIAKU
Indonesiaku….
Tanah airku tercinta
Bangsaku tercinta
Negaraku tercinta
            Indonesiaku…
            Tempatku mengenal dunia
            Belajar akan arti kehidupan
            Mengenal akan susah senangnya hidup
Indonesiaku….
Keindahanmu sungguh tak terbatas
Pesonamu sungguh menaklukkan dunia
Kelestarianmu sangat dijaga
Tapi, itu dulu
            Kini, keindahanmu tak seindah dulu
            Pesonamu pun tak terpancar
            Apa yang terjadi Indonesiaku?
Jiwa ini tak rela
Saat Engkau Indonesiaku berubah
Hijaunya hamparan hutan kini tak terlihat
Birunya laut kini pun tak terlihat
            Jiwa ini sedih
            Tak hanya keindahan alam ini yang berubah
            Tapi, jiwa Indonesiaku pun berubah
            Apa yang terjadi Indonesiaku?
Dulu, Indonesiaku sangat ramah
Tapi, kini ku jarang menemui keramahan itu
Keramahan telah tertelan waktu
Jiwa Indonesiku telah punah
            Indonesiaku…
            Sedih rasanya jiwa ini
            Melihat perubahan yang begitu besar
            Tanpa kau lihat sekitarnya
Jiwa ini bertanya,
Apakah yang terjadi Indonesiaku?
Apakah yang salah Indoesiaku?
Apakah Indonesiaku telah tertelan waktu?
            Indonesiaku…
            Puisiku ini kuwakilkan harapanku
Ku berharap kau kembali seperti dulu
            Indonesiaku tercinta, jiwa dan bangsaku


(Penulis: SAFTIA WULANDARI)
Saftia Wulandari, Mahasiswa semester 5 Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro. Mahasiswa asli dari Sragen ini kini masih tinggal di Asrama Etos Semarang. Organisatoris, akademik, dan agamis pula itu yang sering dicelotehkan orang. Putri dari pasangan Bapak Sriyono Abiq dan Ibu Sutinah ini sangat menyukai main dipantai dan outbound. Nulis di catatan hariannya pun sudah menjadi kebiasaan.